Pada Senin malam (10/3/2025), sebanyak 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Selanjutnya, gerbong KRL tersebut telah berhasil dibongkar muat pada Selasa (11/3/2025). Gelombang kedua kedatangan kereta ini telah melewati factory acceptance test di pabrik pembuatan kereta dan akan segera menjalani uji dinamis sebelum dapat dioperasikan.
Proses penerimaan ini didasari oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”. Oleh karena itu, semua sarana KRL yang beroperasi harus melewati uji sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.
Rangkaian KRL yang dipesan adalah jenis KCI-SFC120V, yang dilengkapi dengan teknologi terbaru untuk menjamin kenyamanan dan keamanan perjalanan. KRL ini memiliki dimensi yang lebih panjang dan lebar dibandingkan dengan KRL eks Jepang, namun memiliki tinggi yang lebih pendek, sesuai dengan regulasi Kemenhub. Desain eksterior bagian depan KRL ini mirip dengan rangkaian KRL yang beroperasi di Zhengzhou Metro Line 7.
Setiap rangkaian KRL KCI-SFC120V terdiri dari 12 kereta tanpa kabin tengah, dengan 2 kereta dilengkapi ruang kursi roda. Traksi yang digunakan adalah CRRC Times Electric tPower-TN30 dengan teknologi VVVF-IGBT dan tegangan masukan 1.500 Volt DC.
Keseluruhan 24 gerbong KRL tersebut akan dibentuk menjadi 2 trainset, dengan setiap trainset terdiri dari 12 gerbong. Ini menunjukkan peningkatan dalam kesiapan infrastruktur transportasi di Indonesia.