Ada skandal besar yang mengguncang Israel saat ini. Dikenal dengan istilah ‘Qatargate’, skandal ini mengungkap adanya keterlibatan para pembantu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam menerima pendanaan dari Qatar. Pemerintah Qatar diduga memberikan pembayaran kepada dua orang pembantu Netanyahu untuk mempromosikan kepentingan negara mereka di Israel. Skandal ini memancing kemarahan masyarakat dan memicu penyelidikan khusus terhadap kedekatan Netanyahu dengan Qatar, meskipun kedua negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Salah satu dari dua orang yang diduga menerima pembayaran dari Qatar adalah Yonatan Urich, yang bekerja erat dengan Netanyahu selama hampir satu dekade. Ia diduga menerima bayaran untuk meningkatkan citra Qatar di Israel menjelang Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Eli Feldstein juga diselidiki karena diduga membocorkan dokumen rahasia dan menerima bayaran dari seorang pelobi AS yang terikat dengan Qatar.
Skandal ini tidak hanya menyeret para pembantu Netanyahu, tetapi juga pengusaha Israel Gil Birger. Semua dugaan keterlibatan ini semakin memperburuk citra Netanyahu di mata publik. Para ahli menganggap skandal ini sebagai gabungan dari segala hal buruk yang berkaitan dengan Netanyahu, termasuk kebijakan terhadap Hamas dan konflik Gaza.
Meskipun situasi ini menambah tekanan pada Netanyahu, pemerintah Qatar membantah tudingan atas keterlibatan mereka. Mereka menyatakan komitmen mereka untuk terus berupaya mediasi dalam konflik di Gaza meskipun terus menjadi sasaran kampanye negatif. Semua pihak berusaha menjaga ketegangan dan kembali ke jalur perdamaian.