PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih pencapaian positif dalam kinerja keuangan pada tahun buku 2024 dengan pendapatan mencapai Rp 69,19 triliun dan laba tahun berjalan sebesar Rp3,85 triliun. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dengan lonjakan 25% dari tahun sebelumnya. Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, menekankan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari ketangguhan perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar dan meningkatkan kinerja operasional secara berkelanjutan.
Selain itu, Antam juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 3% menjadi Rp6,73 triliun, laba kotor naik 3% menjadi Rp6,50 triliun, dan laba usaha meningkat 15% menjadi Rp3 triliun. Efisiensi juga menjadi fokus perusahaan dengan berhasil menurunkan beban usaha sebesar 5% menjadi Rp3,50 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya logistik dan asuransi akibat kendala perizinan yang memengaruhi penjualan nikel dan bauksit.
Komoditas emas menjadi kontributor utama pendapatan Antam, menyumbang Rp57.56 triliun atau 120% dari total pendapatan. Seluruh penjualan emas difokuskan ke pasar domestik, dengan volume penjualan mencapai rekor tertinggi 43.776 kg. Selain emas, segmen nikel juga memberikan kontribusi sebesar Rp9,50 triliun atau 14% dari pendapatan total, meskipun dihadapi tantangan pasar dan hambatan perizinan.
Antam juga menunjukkan komitmen terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dengan meraih berbagai penghargaan dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) oleh KLHK. Perusahaan juga menandatangani kerja sama strategis dan melakukan pembelian lahan untuk pengembangan fasilitas pengolahan logam mulia.
Dengan fundamental yang kuat, Antam siap melanjutkan kinerja positifnya di tahun mendatang dengan strategi penguatan hilirisasi, ekspansi pasar domestik, dan keberlanjutan lingkungan sebagai pilar pertumbuhan perusahaan ke depan. Ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan bagi industri pertambangan nasional, masyarakat, dan pemegang saham.