Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, penjual alat kesehatan dan obat-obatan menyatakan bahwa mereka belum menaikkan harga jual meskipun kurs Dolar AS pada hari ini telah mencapai Rp16.765. Meskipun Rupiah menguat pada hari Senin dan Dolar AS mengalami fluktuasi hingga hampir mencapai Rp17.000 per Dolar AS pekan lalu, para pedagang tetap mempertahankan harga jualnya. Hal ini disebabkan sebagian besar alat kesehatan yang dijual adalah barang impor.
Eni, salah satu pedagang di Pasar Pramuka, mengungkapkan bahwa penjualan alat kesehatannya turun sekitar 20% sejak Dolar AS naik. Meskipun demikian, dia belum merencanakan kenaikan harga alat kesehatannya secara keseluruhan. Pedagang lain, Raffi, juga mengatakan bahwa meskipun penjualan menurun dan ada pengaruh Dolar AS, mereka belum berniat menaikkan harga jual alat kesehatan impor tersebut.
Secara keseluruhan, pedagang di Pasar Pramuka menghadapi tekanan akibat penguatan Dolar AS dan pelemahan Rupiah. Meskipun demikian, mereka masih bertahan dengan keputusan untuk tidak menaikkan harga jual alat kesehatan impor mereka.