Perang Dagang Trump Merugikan Raksasa Aviasi – Korban Baru

by -17 Views

Industri aviasi di Amerika Serikat sedang menghadapi dampak buruk akibat perang dagang antara AS dan China yang dipicu oleh Presiden Donald Trump. Pemerintah China telah meminta maskapainya untuk menunda pemesanan pesawat dari produsen AS, Boeing, serta menghentikan pengiriman pesawat dan suku cadang dari Boeing karena tarif yang tinggi. Langkah ini merupakan respons terhadap perang tarif yang semakin memanas antara kedua negara, dengan AS menerapkan tarif hingga 145% untuk impor asal China.

Dampak dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh Boeing, tetapi juga akan berdampak pada ekonomi AS secara keseluruhan, mengingat Boeing merupakan salah satu eksportir terbesar di negara tersebut. Meskipun Boeing telah mengalami penurunan penjualan di China selama bertahun-tahun, terutama setelah tarif diberlakukan, China tetap menjadi pasar pembelian pesawat terbesar di dunia. Dengan pembatasan baru ini, harga pesawat Boeing yang sudah mahal akan semakin tidak terjangkau bagi pelanggan di China.

Boeing telah menerima pesanan yang terbatas dari China dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar untuk pesawat kargo atau dari perusahaan penyewaan pesawat China. Penurunan ini juga sebagian disebabkan oleh ketegangan perdagangan antara China dan AS sejak pemerintahan Trump yang pertama. Dengan ancaman tarif yang lebih tinggi dan pembatasan yang semakin ketat, Boeing harus memutar otak untuk mempertahankan pangsa pasarnya di China.

Kondisi ini juga menjadi peringatan bagi perusahaan AS lainnya yang memiliki hubungan perdagangan dengan China, bahwa ketegangan politik antara kedua negara dapat berdampak langsung pada bisnis mereka. Menyusul perkembangan selanjutnya dari perang dagang ini akan menjadi penting bagi para pelaku industri dan ekonomi global untuk memahami konsekuensinya. Jadi, upaya diplomasi dan negosiasi akan menjadi kunci untuk meredakan ketegangan dan memulihkan hubungan perdagangan antara AS dan China.

Source link