Cara Produsen Mobil Jepang Mempertahankan Mesin Bensin

by -39 Views

Mesin pembakaran internal masih menjadi fokus perhatian bagi produsen mobil top seperti Toyota, Mazda, Subaru, dan lainnya. Mereka melakukan berbagai langkah untuk memastikan bahwa teknologi ini tetap relevan dan berkembang. Salah satu inisiatif terbaru adalah kemitraan antara ketiga perusahaan ini yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan mesin pembakaran internal.

Kemitraan ini akan menciptakan kendaraan yang menggunakan campuran bahan bakar sintetis sebagai salah satu solusi transportasi selama Expo 2025 di Osaka, Jepang. Bahan bakar ini akan dipasok oleh ENEOS Corporation, yang baru-baru ini merampungkan pembangunan pabrik percontohan pertama di Jepang yang mampu memproduksi bensin sintetis. Pabrik ini mampu memproduksi 42 galon bahan bakar setiap hari, dan merupakan sumber energi bersih yang terbuat dari hidrogen dan karbon dioksida.

Selain Toyota, Mazda, dan Subaru, produsen mobil lain seperti Suzuki dan Daihatsu juga akan turut serta dalam acara Expo 2025. Kemitraan antara ketiga perusahaan tersebut akan memunculkan mesin khas yang dapat menggunakan berbagai bahan bakar netral karbon, seperti hidrogen cair, bahan bakar nabati, dan bahan bakar sintetis. Rencana pengembangan mesin oleh masing-masing produsen juga sudah mulai terungkap, seperti Toyota yang sedang mengerjakan tiga mesin inline-empat, Mazda dengan mesin rotari dan Skyactiv-Z empat silinder baru, serta Subaru yang ingin menyempurnakan mobil boxer yang disukai oleh Toyota.

Expo 2025 di Osaka adalah acara enam bulan yang akan menjadi panggung untuk teknologi canggih dari lebih dari 160 peserta dari seluruh dunia, termasuk Cina dan Amerika Serikat. Acara ini akan menyoroti kemajuan teknologi di berbagai bidang seperti ruang angkasa, kedokteran, robotika, kendaraan terbang, serta produk generasi mendatang lainnya. Dengan inisiatif seperti pengembangan bahan bakar sintetis dan mesin pembakaran internal yang lebih efisien, produsen mobil Jepang terus berusaha untuk menjadi pemimpin dalam teknologi transportasi yang ramah lingkungan.

Source link