Mengapa Cincin Nelayan Paus Fransiskus Dihancurkan?

by -30 Views

Cincin Nelayan yang selama 12 tahun dipakai oleh Paus Fransiskus akan dihancurkan di Vatikan setelah kematiannya. Cincin ini, bersama dengan liontin yang disebut bulla, berfungsi sebagai meterai resmi untuk dokumen kepausan. Setiap paus baru menerima cincin baru untuk mencegah pemalsuan dokumen setelah kematian paus tersebut. Tradisi penghancuran cincin ini telah berlangsung sejak tahun 1521. Ketika seorang paus meninggal, Camerlengo Gereja Roma Suci akan merusak cincin dan bulla di hadapan Dewan Kardinal.

Meskipun cincin ini tidak lagi digunakan sebagai meterai karena prangko yang digunakan sejak abad ke-19, praktik penghancuran tersebut tetap dilakukan. Paus Benediktus XVI, sebelum Fransiskus, membentuk tradisi baru dengan mengukir salib dalam cincin sebagai tanda penghancuran. Camerlengo saat ini, Kevin Joseph Farrell, diharapkan akan melanjutkan tradisi ini menjelang pemilihan paus berikutnya. Cincin Nelayan telah menjadi simbol kepausan sejak abad ke-13, dinamai menurut Santo Petrus yang merupakan nelayan dan paus pertama.

Peran cincin meterai tersebut bervariasi dari satu paus ke paus lainnya. Fransiskus memakai cincin ini hanya untuk upacara resmi, sedangkan untuk penggunaan sehari-hari ia memilih cincin perak sederhana. Spekulasi pun muncul bahwa Fransiskus merasa tidak nyaman saat pengikutnya mencium cincin tersebut. Namun, Vatikan menyatakan bahwa penarikan tangan Fransiskus saat mencium cincin ditujukan untuk mengurangi penyebaran kuman. Tradisi penghancuran ini merupakan bagian dari ritus kepausan yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Source link