Pemerintah Rusia berperan aktif dalam membantu meredakan ketegangan antara dua negara nuklir Asia, India dan Pakistan. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menegaskan kesiapan Moskow untuk mendukung upaya perdamaian dalam menyelesaikan situasi yang memunculkan ketegangan antara Islamabad dan New Delhi. Hal ini terungkap saat Lavrov berkomunikasi dengan pejabat dari kedua negara melalui panggilan telepon.
Dalam upayanya untuk meredakan ketegangan antara India dan Pakistan, Lavrov mengutamakan jalur diplomasi dan penyelesaian politik. Kedua negara ini telah sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara politis dan diplomatis sesuai dengan Perjanjian Simla 1972 dan Deklarasi Lahore 1999. Kremlin pun memberikan dukungan untuk de-eskalasi antara kedua negara tersebut.
Kedua negara tersebut berada dalam situasi tegang setelah serangan teroris di Kashmir selatan yang menimbulkan korban jiwa. India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, sementara Islamabad membantah klaim tersebut. Akibatnya, India telah mengambil sejumlah langkah tegas terhadap Pakistan, termasuk pengusiran diplomat, pembatalan visa, dan penangguhan sebagian Perjanjian Air Indus 1960.
Pakistan pun telah merespons dengan tindakan balasan dan memperingatkan akan adanya eskalasi lebih lanjut. Kedua negara bahkan dilaporkan telah terlibat dalam baku tembak di sepanjang Garis Kontrol di Kashmir. Upaya-upaya diplomasi dan perdamaian perlu ditingkatkan agar ketegangan antara India dan Pakistan dapat segera mereda. Semua pihak berharap agar kedua negara ini dapat menemukan solusi damai untuk mengakhiri konflik yang berlarut-larut dan membangun hubungan yang lebih baik di masa depan.