Potensi Indonesia Pulihkan Ekonomi Melalui Modal Kuat

by -11 Views

Bank terbesar di Asia Tenggara, DBS, memperhatikan dampak sentimen global dan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang melambat menjadi 4,85% pada kuartal I-2025, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 5%, terlihat konsumsi domestik yang lemah menjadi salah satu penyebab utama. Kebijakan kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS) dan upaya pengurangan jumlah pegawai federal oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) AS juga memainkan peran dalam mempengaruhi kondisi ekonomi global dan nasional. Meskipun menghadapi risiko penurunan pertumbuhan moderat, DBS optimis bahwa Indonesia tetap memiliki potensi untuk bangkit. Negara ini diharapkan dapat memanfaatkan optimalisasi penanaman modal asing (FDI), ekspor, dan konfigurasi ulang Tiongkok+1 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Terlebih lagi, dengan peningkatan pangsa dalam ekspor global, Indonesia telah aktif mengikutsertakan diri dalam hilirisasi komoditas guna mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga di pasar global. Selain itu, pertumbuhan konsumsi dan sumber daya manusia terus berkembang di Indonesia, yang masih menikmati dividen demografis dan diharapkan meningkatkan kualitas angkatan kerja. Di sisi investasi modal dan rasionalisasi fiskal pada 2023, terjadi perubahan signifikan dalam struktur belanja pemerintah, di mana belanja modal mulai mendapat perhatian lebih besar dibandingkan subsidi. Hal ini menandai perubahan yang signifikan dan strategis dalam kebijakan fiskal pemerintah Indonesia, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas produktif ekonomi dan menarik minat investor.

Source link