Krisis Baru di Negara Arab Pasca Serangan Israel

by -31 Views

Krisis baru di Gaza menjadi sorotan dengan kekhawatiran masyarakat akan kelaparan di kawasan tersebut. Menurut laporan dari Klasifikasi Keamanan Pangan Terpadu (IPC), setengah juta orang di Gaza berisiko mengalami kelaparan. Diperkirakan hampir seluruh populasi Gaza, sekitar 2,1 juta orang, berpotensi mengalami tingkat kerawanan pangan akut.

Situasi semakin memburuk setelah Israel melakukan serangan yang terus-menerus sejak Oktober 2023, dan menutup jalur Gaza sejak Maret. Meskipun Israel membantah tuduhan kelaparan yang disebabkan oleh tindakan mereka, Hamas juga menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Laporan IPC memprediksi adanya ancaman kelaparan di Gaza dan kesulitan dalam pengiriman barang dan layanan penting. Presiden Israel, Isaac Herzog, mengajukan rencana untuk mendistribusikan bantuan langsung kepada rakyat Gaza dan menyingkirkan Hamas dari proses tersebut.

Krisis ini semakin memuncak dengan hampir 71.000 kasus kekurangan gizi akut yang diperkirakan terjadi di Gaza antara April 2025 hingga Maret 2026. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengkonfirmasi situasi yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir dan menegaskan perlunya tindakan segera untuk mencegah kematian lebih lanjut dan kekurangan gizi.

Dengan lebih dari 93% populasi Gaza hidup dalam kerawanan pangan akut, kebutuhan akan bantuan dan solusi crisis menjadi hal yang mendesak. Meskipun gencatan senjata sempat mengurangi dampak krisis, blokade yang sedang berlangsung kembali memperburuk situasi di Gaza. Dana bantuan dan aksi cepat diperlukan untuk mengatasi masalah kelaparan dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Source link