Ketegangan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berdampak ke seluruh dunia akhirnya mereda setelah hasil negosiasi terkait kebijakan tarif antara kedua negara di Swiss pada Sabtu (10/5) waktu setempat berjalan dengan baik. Dalam konferensi pers pada Senin (12/5), Menteri Keuangan AS Scott Besent menyampaikan kabar baik bahwa AS dan China telah sepakat untuk menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari ke depan. Sebelumnya, tarif yang ditetapkan AS untuk barang impor China adalah sebesar 30%, sedangkan China memberlakukan tarif sebesar 10% untuk barang impor asal AS.
Perang tarif antara AS dan China telah memanas sebelumnya, mencapai tarif hingga 145% untuk impor barang China ke AS dan 125% untuk impor barang AS ke China. Namun, berkat negosiasi dan kesepakatan antara kedua negara, perang tarif akhirnya mengalami reda. Berikut adalah kronologi perang tarif yang terjadi antara AS dan China hingga tercapainya kesepakatan penundaan selama 90 hari, seperti dilansir dari Reuters.
Trump menerapkan tarif 25% pada barang impor Meksiko dan sebagian besar Kanada pada 1 Februari 2025, sementara China dikenakan tarif tambahan 10%. Pada 3 Februari 2025, Trump menangguhkan ancaman tarif pada Meksiko dan Kanada dengan syarat konsesi penegakan hukum kriminal dan perbatasan. Pada 7 Februari 2025, Trump menunda tarif pada paket de minimis dari China, dan kemudian pada 10 Februari 2025, menaikkan tarif pada baja dan aluminium menjadi 25%.
Selanjutnya, Trump mengumumkan tarif 25% pada barang dari Meksiko dan Kanada pada 3 Maret 2025, serta gandakan tarif terkait fentanil pada impor China menjadi 20%. Pada 5 Maret 2025, Trump setuju untuk menunda tarif selama 1 bulan untuk beberapa kendaraan dari Kanada dan Meksiko. Perang tarif terus berlanjut hingga akhirnya tercapai kesepakatan penundaan tarif selama 90 hari antara AS dan China setelah pertemuan di Jenewa, Swiss pada 10 Mei 2025 yang diumumkan oleh pemerintah Trump pada 12 Mei 2025. Pasar bereaksi positif terhadap kabar baik tersebut.