Mullah Iran Kecam Donald Trump Terkait Masalah Nuklir

by -29 Views

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai tuntutan Amerika Serikat (AS) terkait pengayaan uranium Iran sangat berlebihan. Perundingan antara Washington dan Teheran terkait program nuklir Iran terhambat akibat perbedaan pendapat tersebut. Khamenei meragukan hasil dari perundingan nuklir dengan AS dan menyatakan bahwa tuntutan AS terlalu berat.

Meskipun diharapkan adanya putaran perundingan kelima di Roma akhir pekan ini, perundingan nuklir tidak menemui titik temu karena Iran dan AS berselisih soal pengayaan nuklir. Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi, mengungkapkan bahwa perundingan akan gagal jika AS tetap bersikeras agar Iran menghentikan pengayaan uranium dalam negeri. Iran sendiri telah menyatakan bahwa program nuklirnya hanya dimaksudkan untuk keperluan damai.

Pada hari sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Kazem Gharibabadi, menyatakan bahwa Iran menerima dan sedang meninjau proposal dari AS. Presiden AS, Donald Trump, juga telah memberikan peringatan kepada Iran bahwa mereka harus bertindak cepat atau menghadapi konsekuensi yang buruk. Trump secara konsisten menekan Iran untuk mencapai kesepakatan terkait program nuklir yang disengketakan.

Perlu diingat bahwa Trump telah menarik AS dari kesepakatan tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar, yang mengatur pembatasan ketat terhadap kegiatan pengayaan nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional. Langkah tersebut kemudian diikuti dengan pemberlakuan kembali sanksi AS terhadap Iran, yang kemudian direspons oleh Iran dengan meningkatkan pengayaan nuklirnya. Dengan berbagai ketegangan dan perbedaan pendapat antara Iran dan AS, perundingan nuklir terus mengalami kendala.

Source link