Korea Utara mempertahankan kerja sama militernya dengan Rusia sebagai upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia dan Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah meningkatkan kerja sama militer, dengan Korea Utara memberikan dukungan senjata dan pasukan untuk Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Meskipun dikecam oleh kelompok pemantau sanksi internasional, Pyongyang mempertahankan bahwa kerja samanya dengan Moskow bertujuan untuk melindungi kedaulatan, integritas teritorial, dan kepentingan keamanan negara-negara.
Kelompok pemantau sanksi multilateral yang terdiri dari beberapa negara telah mengutuk hubungan antara Korea Utara dan Rusia sebagai pelanggaran hukum. Namun, Korea Utara menyatakan bahwa kerja samanya dengan Rusia bertujuan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Eurasia. Mereka menggambarkan hubungan ini sebagai “puncak hubungan antarnegara” yang didasarkan pada rasa hormat terhadap kedaulatan, kesetaraan, dan keadilan.
Tim Pemantau Sanksi Multilateral telah melaporkan pelanggaran sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, meskipun beroperasi secara independen. Mereka melaporkan pengiriman senjata dan amunisi antara Korea Utara dan Rusia. Korea Utara sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung perang dengan Ukraina. Pembentukan tim pemantau sanksi ini juga merupakan respons terhadap veto Rusia terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait sanksi terhadap Korea Utara.