Hari Tasyrik: Jamaah Haji dan Makna Lontar Jumrah

by -14 Views

Setelah menyelesaikan Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah 1446 Hijriah atau pada Kamis, 5 Juni 2025, para jamaah haji bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Selanjutnya, mereka menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijah atau Jumat, 6 Juni 2025. Pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, rangkaian ibadah haji memasuki fase penting dengan lempar jumrah di Jamarat, Mina selama hari-hari Tasyrik 11-13 Dzulhijah. Para jamaah haji akan melempar jumrah di tiga tiang yaitu Ula, Wustha, dan Aqabah, yang masing-masing memiliki jarak antara 200 hingga 250 meter.

Setiap jamaah haji harus mengumpulkan tujuh butir kerikil untuk melempar setiap tiang, yang melambangkan perlawanan terhadap godaan setan dan kepatuhan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Bagi yang memilih untuk melakukan Nafar Awal, mereka akan meninggalkan Mina lebih awal untuk melontar jumrah pada 11 dan 12 Dzulhijah sebelum melanjutkan ke Mekah untuk tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul kedua sebelum matahari terbenam. Sementara jamaah lain yang melakukan Nafar Akhir akan tetap di Mina untuk mabit dan melontar jumrah selama 3 hari tasyrik, sebelum kembali ke Mekah setelah menyelesaikan semua ibadah.

Rangkaian ibadah haji akan ditutup dengan tawaf wada sebelum jamaah haji pulang ke kampung halaman atau menuju Madinah untuk ziarah makam Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Source link