Hubungan antara Presiden AS Donald Trump dengan orang terkaya dunia Elon Musk semakin memanas. Seorang pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa Trump telah memutuskan untuk tidak berbicara lagi dengan Musk. Sebelumnya, diberitakan bahwa keduanya akan berkomunikasi untuk meredakan konflik di antara mereka, namun pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa panggilan tersebut belum terjadi.
Trump sendiri dalam wawancara dengan beberapa media AS menyatakan bahwa ia lebih fokus pada hal-hal lain daripada memikirkan tentang Musk. Kabar mengenai Trump mungkin akan menjual Tesla Model S merahnya yang dibeli bulan lalu pun menjadi perbincangan setelah pernyataan dari Gedung Putih.
Perseteruan antara Trump dan Musk mencatat sejarah penurunan nilai saham Tesla yang signifikan, dengan saham perusahaan itu naik kembali setelah sebelumnya turun tajam. Reaksi dari masyarakat terhadap konflik tersebut pun beragam, dengan beberapa teman Musk menyatakan kekecewaan terhadap perilaku kontroversialnya.
Selain itu, Musk juga terlibat dalam kampanye presiden Trump pada Pilpres 2024 dan kemudian diangkat sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah untuk memotong anggaran. Namun, konflik antara keduanya berdampak negatif, termasuk pada penjualan Tesla yang mengalami penurunan.
Trump dan Musk saling menjatuhkan di media sosial mereka masing-masing, dengan Trump menyatakan kekecewaannya dan Musk mengkritik kebijakan Trump. Konflik ini juga berdampak pada program luar angkasa SpaceX yang sangat berkaitan dengan pemerintahan AS. Dengan adanya perseteruan ini, para analis memperkirakan bahwa Partai Republik sulit mempertahankan kendali Kongres ke depannya.