Trump Gencatan Senjata Israel-Iran: Ancaman PD3 Mereda

by -17 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran secara mengejutkan melalui platform media sosial pribadinya, Truth Social. Pengumuman tersebut terjadi setelah AS turut serta dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Gencatan senjata dijadwalkan dimulai dalam enam jam setelah pengumuman dan akan berlangsung selama 12 jam, dengan perang antara kedua negara dinyatakan berakhir setelah 24 jam.

Pernyataan Trump yang disampaikan di media sosial mengindikasikan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Namun, ketegangan masih terasa, terutama setelah Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar. Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Pakpour, bahkan mengingatkan AS bahwa akan ada balasan lebih menghancurkan jika serangan terhadap Iran terulang.

Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika (84%) khawatir dengan meningkatnya konflik antara AS dan Iran setelah serangan terhadap situs nuklir Iran. Terdapat perbedaan pendapat di antara warga Amerika, dimana 32% mendukung serangan udara terhadap Iran, sementara 49% tidak mendukung. Terlepas dari dukungan yang ada, penolakan publik terhadap perang juga terlihat dalam aksi demonstrasi di Los Angeles, California.

Meskipun pengumuman gencatan senjata oleh Trump memberikan harapan akan mereda nya ketegangan di Timur Tengah, para analis memperingatkan bahwa hal ini mungkin sifatnya hanya sementara. Iran belum secara resmi mengonfirmasi komitmennya terhadap gencatan senjata, sementara potensi serangan balasan dari kelompok proksi di wilayah tetap menjadi ancaman.

Dengan adanya risiko blokade Selat Hormuz dan lonjakan harga minyak global, gencatan senjata ini bisa menjadi momentum untuk diplomasi yang lebih baik. Namun, masih perlu diwaspadai bahwa ini bisa juga hanya menjadi jeda singkat sebelum konflik baru bermunculan di kawasan tersebut.

Source link