Penjualan kendaraan listrik telah meningkat pesat selama dekade terakhir, dan banyak mobil listrik yang digunakan saat ini mendekati akhir masa pakainya. Perusahaan Redwood Materials dipelopori oleh mantan eksekutif Tesla JD Straubel, dan menjadi pemimpin dalam industri daur ulang dan penggunaan kembali baterai di Amerika Utara. Perusahaan ini memproyeksikan menerima 20 gigawatt-jam baterai setiap tahun, setara dengan 250.000 mobil listrik. Baterai mobil listrik yang lebih tua dengan jarak tempuh tinggi bisa diubah menjadi kasus penggunaan “masa pakai kedua” seperti sistem penyimpanan energi modular, memberikan kontribusi pada ekonomi melingkar baterai. Redwood Energy, sebagai divisi baru perusahaan, akan fokus pada mengubah EV lama menjadi sistem penyimpanan energi untuk ruang komersial. Pasar Energy Storage Systems (ESS) sedang berkembang pesat, karena banyak baterai yang masih memiliki kapasitas energi yang berarti dapat digunakan untuk kasus penggunaan kedua. Redwood mengklaim bahwa ESS yang ditenagai oleh baterai daur ulang ini dapat membantu mengurangi beban jaringan listrik dan mencegah tumpahan bahan kimia berbahaya ke lingkungan. Perusahaan melakukan pembongkaran hingga tingkat sel untuk memilih sel dengan performa terbaik dan membuat sistem baterai masa pakai kedua. Pasar daur ulang baterai global diperkirakan bernilai $52 miliar pada tahun 2045, sementara industri baterai daur ulang diproyeksikan mencapai $5,2 miliar pada tahun 2035. Tren ini mendorong perusahaan-perusahaan bekerja dalam industri daur ulang dan penggunaan kembali baterai untuk membangun ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Sudah tercatat bahwa lebih dari 100.000 mobil listrik bekas akan ditarik dari jalanan Amerika Serikat tahun ini, angka yang diperkirakan akan terus bertambah di masa mendatang.
Mengatasi Masa Pakai Baterai Mobil Listrik yang Sudah Habis
