Rencana Pembangunan Pabrik Pupuk Pertama di Papua, Jokowi Mengutarakan Hal Ini

by -95 Views
Rencana Pembangunan Pabrik Pupuk Pertama di Papua, Jokowi Mengutarakan Hal Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Proyek Strategis Nasional Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat pada Kamis petang (23/11/2023). Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Mantan Wali Kota Solo ini mengaku menyambut baik pembangunan industri pupuk di kawasan Indonesia timur. Terlebih, selama 40 tahun industri pupuk hanya berada di kawasan Indonesia bagian barat. “Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali,” ujar Presiden berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023). Menurut Jokowi, proyek industri pupuk ini menjadi bagian dari hilirisasi sektor energi dan sektor terkait lainnya yang bertujuan meningkatkan ekonomi wilayah dan memenuhi kebutuhan industri hilir domestik. “Oleh sebab itu setelah mendengar ada rencana ini untuk segera dieksekusi agar kawasan timur punya industri pupuk dan alasan dibangun disini karena dekat dengan suplai gasnya,” tegas Jokowi. Ke depannya, pasokan gas untuk Kawasan Industri Pupuk Fakfak akan dipasok dari Lapangan Gas Asap, Kido, Merah (AKM) yang akan segera dimulai pengembangannya di wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat. “Proyek AKM merupakan pendukung pengembangan petrokimia pertama di Indonesia Bagian Timur dengan suplai gas ke Pupuk Kaltim di Fakfak,” ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi. Proyek AKM sendiri dioperasikan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. (GOKPL) sebagai operator di Wilayah Kerja Kasuri yang telah memperoleh persetujuan Revisi POD 1 pada tanggal Februari 2023 untuk mengembangkan Lapangan AKM, dengan reserve gas sebesar 2,6 TSCF. Proyek AKM akan memproduksi cadangan gas (gross) sebesar 2.244,45 BSCF serta produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB. Total nilai investasi Proyek ini sebesar US$ 3,37 miliar.