MEDAN, Waspada.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menetapkan mantan Direktur Keuangan RSUP Adam Malik, Mangapul Bakara, sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi pada pengelolaan keuangan negara pada Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik tahun anggaran 2018.
“Penyidik tindak pidana khusus berdasarkan bukti permulaan yang cukup menetapkan salah satu lagi tersangka atas nama Mangapul Bakara,” kata Kajari Medan Mutaqqin, Selasa (2/4).
Kajari Medan Mutaqqin Harahap, menjelaskan bahwa Mangapul Bakara merupakan atasan dari Ardiansyah Daulay (AD) yang lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Medan.
“Dia (Mangapul Bakara) pada posisi tahun 2018 sebagai direktur keuangan dan atasan langsung dari AD. Jadi berdasarkan pemeriksaan pengembangan langsung yang dilakukan dari penyidik, ada ditemukan bukti permulaan yang cukup sudah ditemukan sehingga penyidik menyimpulkan sebagai tersangka,” ucapnya.
Mutaqqin menjelaskan bahwa modus yang dilakukan oleh Mangapul Bakara bersama dengan Ardiansyah Daulay adalah memungut pajak namun tidak disetorkan ke kas Negara.
Selain itu, kata Mutaqqin, keduanya juga tidak membayarkan terhadap 12 transaksi yang telah dicatat telah dibayar pada BKU tahun 2018 kepada pihak ketiga.
Seluruh dana BLU tersebut diduga digunakan oleh tersangka Mangapul Bakara, dan Ardiansyah Daulay untuk kebutuhan pribadi. Akibat perbuatan Mangapul Bakara dan Ardiansyah Daulay, negara mengalami kerugian lebih dari delapan miliar.
“Akibat perbuatan keduanya telah mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara berdasarkan perhitungan BPK R.I sebesar Rp. 8.059.455.203,” ujar Mutaqqin.
Pasal yang disangkakan untuk keduanya adalah Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana, Subsidair Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. (wol/ryp/d2
Editor AGUS UTAMA