MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana menaikkan tarif retribusi parkir, baik itu roda dua maupun roda empat.
Berdasarkan sosialisasi yang dilakukan, tarif parkir sepeda motor menjadi Rp3.000 dari sebelumnya Rp2.000 untuk satu kali parkir. Sedangkan tarif parkir mobil, naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000.
Kenaikan juga berlaku untuk kendaraan roda empat jenis pick up/mini bus dan sejenisnya, truk mini dan sejenisnya, serta truk gandeng yang masing-masing tarif parkirnya menjadi Rp7.000, Rp8.000, dan Rp12.000.
Menanggapi itu, salah seorang warga kecamatan Medan Kota, Rizal (37 th), berharap agar Pemko Medan membatalkan niatnya untuk menaikan harga parkir.
“Jangan lah naik, nyari uang udah susah sekarang, meski hanya Rp1.000, tapi itu udah bisa membantu kebutuhan. Belum lagi satu hari berapa kali parkir,” tegasnya.
Berbeda pula dengan yang dikatakan, Bayu (24 th), menurutnya sebelum menaikkan tarif parkir, Pemko Medan terlebih dahulu menertibkan penarikan biaya parkir di luar lokasi parkir berlangganan, yang kerap kali meresahkan masyarakat.
“Karcis sudah tidak ada, identitas tidak jelas. Nah, seharusnya itu dulu ditertibkan,” tegasnya.
Karena itu pula, mahasiswa disalah satu Kampus di Medan itu berharap agar Pemko Medan mengurungkan niatnya untuk menaikkan tarif parkir di Medan.
“Jangan lah dulu, apalagi ekonomi belum stabil, baru lagi pandemi sudah dinaikkan,” pungkasnya.
Demikian halnya, Amat (41 th), yang menyebut juru parkir liar yang tak pernah habis-habisnya di Medan.
“Sebelum menaikkan tarif, Pemko Medan harus buka mata lebar-lebar. Tarif PBB udah naik, tinggi pula naiknya. Ini tarif parkir juga mau naik. Tertibkan dulu jukir-jukir liar,” tuturnya kesal.
“Pemerintah ini sangat kurang empatinya sama masyarakat. Kalau nanti naik tarif parkir, udah pasti jukir-jukir liar itu dinaikkannya juga tarifnya. Itu yang harus dipikirkan. (wol/ryan/d1)
Editor AGUS UTAMA
