Kebijakan Tarif Trump Ancam Bisnis Nike dan Adidas di Vietnam
Kebijakan perang tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap negara mitra dagangnya, Vietnam, mengancam untuk mengganggu roda bisnis brand fesyen sport terkenal Nike dan Adidas. Vietnam, yang memiliki surplus perdagangan besar dengan Amerika Serikat, merupakan tempat bergantung produksi bagi kedua brand ini. Pengumuman pengenaan tarif perdagangan baru yang akan diumumkan Trump, terjadi saat Nike dan Adidas telah memindahkan sebagian besar produksi mereka ke Vietnam.
Nike dan Adidas bukanlah satu-satunya perusahaan yang terancam oleh kebijakan tarif ini. Vietnam telah menjadi pusat produksi sepatu lari, pakaian olahraga, dan pakaian luar ruangan berteknologi tinggi untuk berbagai merek sport terkenal. Ancaman tarif potensial ini datang pada saat yang kritis bagi Nike yang telah kehilangan pangsa pasar terhadap pesaing yang dianggap lebih segar dan inovatif.
Meskipun tarif ini dapat mengganggu produksi di Vietnam, memindahkan produksi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya juga tidak mudah. Biaya produksi di negara-negara tersebut juga telah meningkat, memberikan tantangan baru bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada produksi di Vietnam. Para pemimpin di Hanoi telah berusaha untuk tetap mendapat dukungan Trump dengan mengambil langkah-langkah yang diharapkan dapat mengurangi dampak tarif yang akan muncul.
Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan-perusahaan besar yang bergantung pada produksi di Vietnam, sementara perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan lebih fleksibel mungkin akan berusaha menemukan solusi alternatif saat menghadapi ancaman tarif ini. Penyesuaian harga dan strategi produksi menjadi hal yang harus dipertimbangkan dengan serius di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang mengancam industri fesyen sport.