Walpri Rico Waas: Review Sikap Arogan Melebihi Paspampres

by -10 Views

Kebebasan pers yang dijamin Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 diuji saat pengawal pribadi (Walpri) Wali Kota Medan Rico Waas mengganggu kegiatan jurnalistik. Wartawan merasa terganggu karena perilaku kasar Walpri saat meliput kegiatan Wali Kota Rico Waas, yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan terbuka. Insiden kontroversial terjadi saat seorang wartawan tribunmedan mengalami perlakuan tidak mendukung saat hendak merekam video wawancara. Perlakuan ini dianggap tidak etis dan bertentangan dengan semangat demokrasi.
Sejumlah jurnalis mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap perilaku Walpri yang terlalu ketat dan arogan dalam menjaga keamanan Wali Kota. Mereka berharap agar pengawalan bisa dievaluasi agar tidak membuat jarak antara pemimpin dan masyarakat semakin terasa. Selain itu, para personel Satpol PP juga merasakan dampak negatif dari sikap kurang ramah Walpri.
Agha Novrian, Plt Kabag Prokopim Setdako Medan, diduga memberikan arahan kepada Walpri yang mendorong mereka untuk menjaga wali kota dengan sangat ketat. Bahkan, ada dugaan bahwa Agha sering memilih agenda wali kota berdasarkan kepentingan pribadi, yang seharusnya tidak seharusnya dilakukan oleh seorang Sekretaris Kominfo yang seharusnya memahami aturan dan pola kerja pers yang humanis. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan jurnalis dan masyarakat umum.
Pihak terkait berjanji untuk berkoordinasi dengan Walpri untuk menyelesaikan masalah ini, namun penyesuaian dalam perlakuan Walpri terhadap media dan masyarakat masih menjadi perhatian utama. Kritik terhadap Walpri wali kota terus berkembang dan berdampak pada lingkungan pemko dan komunitas jurnalis Medan.

Source link