Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2025 dibuka dengan kondisi yang kurang mendukung. Wali Kota Medan Rico Waas tiba di tengah gerimis, namun antusiasme masyarakat Kota Medan terhadap acara tersebut terlihat kurang, terutama dengan stand-stand yang sepi pengunjung meskipun hujan semakin deras. Saat Staf Ahli Ekbang Provinsi Sumatera Utara memberikan sambutan atas nama Gubernur, mic yang digunakan mati, memperparah situasi yang kemudian ditangani oleh Kadis Pariwisata Kota Medan.
Gemes 2025 dihadiri oleh tamu undangan dari berbagai daerah dan negara, namun persiapan acara tampak kurang matang. Lantai yang bergelombang dan lampu toilet portabel yang padam menjadi sorotan. Meskipun anggaran sebesar Rp1,9 miliar lebih dialokasikan untuk acara tersebut, efeknya pada masyarakat Kota Medan dipertanyakan. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan acara Gemes 2025 sebagai event tahunan masih menjadi pembahasan serius.