Dampak Tarif Trump: China Mengalami Konsekuensi Ekonomi

by -19 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memulai perang dagang baru, kali ini menargetkan Uni Eropa dengan ancaman tarif tinggi sebesar 50% mulai 1 Juni 2025. Trump juga mengancam untuk memberlakukan pungutan sebesar 25% terhadap semua iPhone yang dibeli oleh masyarakat AS. Ancaman ini muncul setelah pemerintahan Trump menangguhkan tarif tinggi terhadap barang-barang China. Trump memberikan peringatan kepada Apple dan mencoba menekan perusahaan untuk memindahkan produksinya ke AS. AS tidak memproduksi smartphone sendiri, meskipun warga AS membeli lebih dari 60 juta HP setiap tahunnya. Ancaman Trump terhadap Uni Eropa dipicu oleh keyakinan bahwa negosiasi dengan blok tersebut tidak berjalan dengan baik, menandai kembalinya perang dagang yang telah mengguncang pasar global.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, berharap bahwa ancaman tarif 50% terhadap barang-barang dari Uni Eropa akan mendorong kedua pihak untuk bernegosiasi. Namun, Trump menilai bahwa Uni Eropa sulit untuk diperdagangkan dan menyatakan bahwa diskusi dengan mereka tidak akan menghasilkan apa pun. Sementara Uni Eropa menunggu panggilan telepon antara kepala perdagangan Uni Eropa dan mitra AS, utusan 27 negara Uni Eropa juga akan bertemu untuk membahas masalah perdagangan di Brussels. Trump telah menghentikan sebagian besar tarif yang diberlakukan pada awal April, tetapi tetap memberlakukan pajak dasar sebesar 10% pada sebagian besar impor. Ancaman Trump terhadap Uni Eropa dapat meningkatkan harga konsumen pada berbagai produk, termasuk mobil Jerman hingga minyak zaitun Italia.

Source link