Otoritas China bagian selatan pulau Hainan telah melakukan evakuasi terhadap ribuan orang menyusul prediksi Topan Wutip yang dijadwalkan terjadi pada Jumat malam. Lebih dari 16.000 orang telah dipindahkan dari lokasi konstruksi, daerah rawah banjir, dan wilayah berisiko banjir bandang. Selain itu, lebih dari 40.000 orang yang bekerja di kapal juga dipindahkan ke darat. Topan Wutip diperkirakan membawa hujan deras dan angin kencang di enam kota dan kabupaten, dengan kecepatan angin hingga 63 mph. Otoritas Hainan juga telah menghentikan layanan kereta api berkecepatan tinggi dan menutup sekolah serta tempat wisata di kota paling selatan, Sanya.
Wutip merupakan topan pertama yang menerjang daratan China tahun ini, terbentuk di atas Laut China Selatan pada hari Rabu. Diprediksi topan mungkin akan menerjang pantai dari Guangdong barat hingga Guanxi pada Sabtu mendatang. China juga telah mengalami peristiwa cuaca ekstrem seperti panas terik, kekeringan, dan hujan lebat serta banjir selama beberapa musim panas berturut-turut. Negara ini berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon dioksida pada tahun 2060, meskipun menjadi produsen gas rumah kaca terbesar sekaligus pembangkit tenaga energi terbarukan terbesar di dunia.