Guncangan ekonomi Amerika Serikat akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump mulai terasa dengan meningkatnya inflasi. Departemen Perdagangan melaporkan kenaikan harga pada bulan Mei sebesar 2,3%, melebihi target ekspektasi Federal Reserve. Warga AS mulai mengurangi pengeluaran karena pengaruh inflasi yang tinggi, seperti penurunan dalam belanja konsumen dan pendapatan.
Presiden Trump telah menyalahkan The Fed karena tidak menurunkan suku bunga, sementara perusahaan-perusahaan mulai merasakan dampak tarif dalam peningkatan biaya. Sejumlah perusahaan besar, seperti Nike dan Walmart, mengindikasikan akan menaikkan harga barang di tengah tarif yang diterapkan. Meski efek tarif masih terbilang kecil dalam kenaikan harga secara keseluruhan, namun para ekonom memperkirakan dampak inflasi bisa meningkat seiring waktu.
Ekspektasi terhadap inflasi AS masih tergantung pada bagaimana perusahaan-perusahaan menanggapi biaya tarif yang semakin tinggi. Hal ini bisa mempengaruhi margin keuntungan perusahaan dan bahkan proses perekrutan tenaga kerja. Meski Trump menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga, namun perlu adanya evaluasi lebih lanjut terkait kondisi ekonomi dan inflasi sebelum kebijakan tersebut dilakukan. Semua pihak berharap agar inflasi dapat terkendali dan ekonomi AS tetap stabil di tengah gejolak tarif yang terjadi.