Serangan Besar Rusia ke Ukraina, NATO Jet Tempur Terkumpul

by -11 Views

Ketegangan di Eropa Timur kembali meningkat drastis setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai lebih dari tiga tahun lalu. Negara-negara anggota NATO, termasuk Polandia, segera mengerahkan jet tempur dan sistem pertahanan udara dengan status kesiagaan tertinggi sebagai respons terhadap ancaman tersebut. Komando Operasional Polandia mengumumkan bahwa pesawat tempur NATO, termasuk dari Polandia, telah diterbangkan sebagai bagian dari respons terhadap gelombang serangan Rusia. Selain itu, sistem pertahanan udara dan pengintaian diaktifkan penuh untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran wilayah udara aliansi. Operasi NATO diselesaikan setelah menurunnya ancaman langsung dari serangan rudal Rusia ke wilayah Ukraina, dengan tidak ada rudal atau drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia.

Serangan udara yang terjadi di Ukraina dianggap sebagai yang terbesar sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Rusia meluncurkan 477 drone, 60 rudal, dan sejumlah jenis senjata lainnya ke wilayah Ukraina. Militer Ukraina berhasil menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal yang diluncurkan. Sementara Rusia mengklaim bahwa serangan tersebut bertujuan melawan fasilitas industri militer dan kilang minyak Ukraina. Dampak serangan ini terlihat dari korban yang terluka di kota Smila dan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur di berbagai wilayah.

Serangan udara Rusia yang semakin intensif dan dekat dengan perbatasan NATO menimbulkan kekhawatiran baru. Pesawat tempur dari Inggris dan Swedia telah dikirim ke Polandia sebagai langkah antisipatif. Posisi NATO masih waspada terhadap potensi pelanggaran wilayah udara aliansi, dan setiap serangan terhadap negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi. Di tengah upaya pertahanan dari serangan udara masif, Ukraina kehilangan seorang pilot F-16, yang menambah daftar korban dari kalangan militer udara Ukraina. Serangan besar-besaran yang terjadi selama minggu terakhir menunjukkan eskalasi ketegangan di Eropa Timur yang semakin meningkat.

Source link