Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong pengembangan sektor perkebunan tebu di Indonesia untuk meningkatkan produksi gula nasional. Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat mencapai target swasembada gula pada tahun 2028 dan swasembada gula industri pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan tersebut, Mentan Amran menekankan pentingnya gerakan eksponensial dalam pengembangan sektor perkebunan tebu.
Dua strategi utama yang akan difokuskan dalam pengembangan tebu nasional adalah intensifikasi dan ekstensifikasi. Peningkatan intensifikasi akan melibatkan perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, pengolahan tanah yang efisien, dan penanganan serius terhadap kondisi ratoon yang sudah rusak. Pemerintah juga siap memberikan bantuan berupa pupuk bersubsidi, perbaikan infrastruktur pertanian, dan dukungan benih berkualitas melalui sinergi dengan BUMN seperti PTPN.
Untuk ekstensifikasi, pemerintah menargetkan perluasan lahan tebu baru hingga 200.000 hektare melalui kolaborasi dengan PTPN. Mentan Amran menekankan bahwa anggaran yang diperlukan untuk pengembangan gula bisa mencapai Rp10 hingga Rp40 triliun. Selain itu, Amran juga menyoroti perlunya penyederhanaan regulasi agar tidak menghambat petani dan pelaku industri. Misalnya, sistem akumulasi pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) perlu disesuaikan agar petani dapat lebih mudah mengakses pembiayaan.
Secara keseluruhan, produksi gula nasional terus mengalami peningkatan, dengan produksi tahun ini diperkirakan mencapai 2,9 juta ton. Indonesia sedang menuju swasembada gula, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun industri. Produksi gula nasional tahun 2024 telah naik 8,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan Kementan fokus untuk mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 serta gula industri pada tahun 2030.